Rindu masa saat kesalahan dianggap biasa dan semua selalu baik-baik saja
Monthly Archives for May 2015
Merah Jambu
Kapan main lagi (?)
Tentang Idealisme
: untuk Yap Yun Hap
“Kawan, bila nafasmu adalah kutuk yang kausebut-sebut dari ujung waktu,
maka akankah tanah dan darahku jadi kilahmu?”
katanya yang datang dari dasawarsa lalu
Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia
“Kawan, idealisme bukanlah sekedar perihal otoritas perdu
yang berfantasi menjelma beraksa
Tapi ini tentang garuda yang berkontemplasi
dengan tetesan darah juang: sebuah ketegasan editorial.”
“Kawan, ada sekat halus yang membabat neraca sebuah epos,
hingga kau tertasbih menjadi generasi ekotipe
bak polongan saga rambat di atas talam
Perlahan menggelangsar pada zaman yang entah beringsut ke mana.”
“Waktu hanyalah dimensi yang berbatas dengan hitungan cahaya
Ya, sebab itu aku tak pernah menghujat julung
yang melahirkanku lewat rahim penghujung orde baru
dan membunuhku dengan belati semanggi
Setidaknya, aku pernah merasakan betapa terangnya ribuan suar
menjatuhkan sebuah rezim pendosa, merasakan enumerasi pijar-pijar kegelisahan
yang berujung eksekusi status quo, 21 Mei 1998.”
“Kini, aku bersandar pada waktu yang berkurai garis-garis kekecewaan:
menggelarai pedih
Karena idealisme kemudian berkelakar dengan kader-kader oligarki
Berkeletah, turut arus memekik seolah paling lantang menantang
Besolek gincu sok merah,
melenggang dengan alang yang ditunggangi sekelompok perompak zaman
Menghamba pada tuan-tuan paduka yang jengkoletan di atas mimbar kedigdayaan
Lalu dimana mahasiswa?
Bila terus mengutuk realitas, namun bisu menikmati segelas susu
sambil sesekali menyanyikan senandung perjuangan, ya senandungnya saja
Apatis: perjuangan menitis jadi mestika yang delusif
Dan reformasi enyah bersama impian garuda yang bisa jadi sia-sia.”
Kau tetap hidup, Kawan, kami merasakan nafasmu di antara udara
yang menyemai bibit-bibit pejuang asa,
mengobati luka reformasi dari sembilunya
Bagi kami yang sedikit ini, perjuangan tetap tentang idealisme,
biarlah yang lain bergeming jadi ara, tapi kami tetap beringas jadi bara
Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia
Depok, 13 Mei 2015
Memanusiakan manusia
Nafas adalah subjektivitas tanpa jeda
Apresiasi hanyalah entitas dari sebuah ambisi
Karena itu, tetaplah berkarya, setidaknya untuk eksistensi
Bulan, apa yang lebih kaurindukan, selain jalan-jalan lengang berhias tasbih ilalang yang mendayu lagu?
Rindu Alaku
Malam dilamun tanya, berusaha mengeja kurai yang terlukis di bentang langit
Rasul
Rindu mana yang pantas menebus kelalaianku, bila ara pun bersumpah atas dustaku?
Inikah jadinya, bila mata terlampau jaga mengejar lapang, berburu nira di rahim mayang. Hingga lupa, hingga berpara
Sedang sujudku berkalang laku, berhalang waktu
Rasul
Tapi rinduku yang serba entah, tetap bertambah
Depok, 16 Mei
Hai Love
Know, I will call you love cause you are my friends.
Love, let me try to find and open another doors to get my own way. I just say with my deep sentiment.
Well, it’s really sure that everybody have different meaning about life. Till know, I believe that we have some reasons, at least some different manner which is make us not same in vision. You are you and me too. Can you care about our differences? I don’t know cause I don’t have your heart.
But, have you ever ask your own feeling? Do you aware that everyone have their own goals? I am too aware about it, not because I’m one of (strange) person who have idealistic mind, but I’m absolutely think about that. So, love, is it my false if I have too? You ought to know love, I have heavy load about verification of my insane dreams. It is just because of my family and every person who are jugde my crazy notions. So, please let me go, let me struggle my choices. I’m so sorry. Maybe I’m one of wicked human in your perspective. I will be there if you need me. I can help anything which is needed. But, let me improve my capability. Recpecful saying, please in this case I’m so confused. I think there are little distances between some of you and definite me.
But love, I just do my best and you have rights to do your best. Se you on the top!
Sudah lama ya, gak muncul. Sibuk sih. Saranku, jangan pernah percaya kalo aku ini sibuk, lha wong kerjaanku cuma main-main. Main notebook dan hp. Main buku-buku biar dikira intelek, padahal cuma sok. Banyak mainnya, eh sampai lupa kalo ini sudah azan asar. Ya gitu deh, aku mau salat dulu, setelah itu mau bertemu beberapa orang, biasalah, teman main.